Jata Pupuk Dikurangi, Siap-Siap di Lamongan Pupuk Subsidi Langka
Foto: Net |
Dengan seperti itu, pertumbuhan tanaman mereka akan berkembang dengan baik dan panen pun akan turut melimpah.
Akan tetapi, di mana kebutuhan pupuk yang tinggi ini justru pemerintah mengurangi jata pupuk bersubsidi.
Pengurangan jata pupuk tersebut, tentunya akan berdampak pada terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi.
Hal itu, tentu sangat disayangkan karena lagi-lagi petani harus dihadapkan dengan harga pupuk non subsidi yang terbilang harganya selangit.
Pengurangan jatah pupuk tersebut telah dikatan oleh Kepala Bidang Sarana Prasarana Pertanian melalui staf Analisa Sarana Prasaran Dinas Pertanian Kabupaten Lamongan Laila, Senin (18/12/2023) di ruang kerjanya.
"Di awal tahun 2023 pemerintah telah menganggarkan 25 triliun untuk 9 juta ton pupuk NPK untuk seluruh Indonesia, akan tetapi, di pertengahan tahun anggaran tersebut turun hanya cukup untuk 6 juta ton saja," terangnya.
Adapun untuk kuota Kabupaten Lamongan, kata Laila, tahun 2023 mendapat jatah pupuk Urea sebanyak 63.456 ton dan NPK 34.499 ton dengan presentasinya, kalau Ureanya dapat 90 persen maka NPKnya dapat 44 persen.
Sedangkan, jika terjadi kelangkaan pupuk subisidi dan agar petani tetap bisa memupuk tanamannya, Laila menyarankan petani menggunakan pupuk organik cair.
"Kemarin kita juga ada bantuan pupuk organik cair mungkin itu bisa digunakan untuk mengurungani penggunaan pupuk un organik dimana informasinya bisa mengurangi zat hara dalam tanah," katanya.
Reporter: Zuditya Saputra
Editor : Terbittimur
Posting Komentar untuk "Jata Pupuk Dikurangi, Siap-Siap di Lamongan Pupuk Subsidi Langka"